Inilah Penyebab Terjadinya Kanker Miss V!

Inilah Penyebab Terjadinya Kanker Miss V!

Inilah Penyebab Terjadinya Kanker Miss V!

Apakah Anda pernah dengar kanker vagina? Ternyata tak hanya leher rahim atau rahim saja yang bisa terserang kanker, tetapi miss V juga dapat mengalaminya. Lalu, apa sih tanda dan gejala dari kanker vagina? Apa yang menyebabkan kanker vagina terjadi?

Apa saja tanda dan gejala kanker vagina?

Mungkin Anda jarang mendengar kanker vagina, kebanyakan kanker yang terjadi pada wanita adalah kanker leher rahim, kanker rahim, atau kanker payudara. Kanker jenis ini memang cenderung jarang terjadi. penyakit ini diketahui lebih banyak dialami oleh wanita yang sudah memasuki usia lebih dari 60 tahun. Sementara, hanya 15% kasus yang terjadi pada wanita yang berusia kurang dari 40 tahun.

Kanker vagina ini ditandai dengan gejala dan ciri seperti berikut:

  1. Perdarahan pada vagina, biasanya terjadi setelah berhubungan seks.
  2. Perdarahan meski telah mengalami menopause.
  3. Merasa sakit dan nyeri selama berhubungan seks
  4. Vagina mengeluarkan keputihan yang tidak normal
  5. Merasa sakit ketika buang air kecil
  6. Mengalami sembelit
  7. Nyeri pada panggul
  8. Terdapat benjolan pada organ kewanitaan
  9. Vagina terasa gatal

Bila Anda mengalami salah satu dari gejala tersebut, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.

Apa penyebab kanker vagina?

Faktanya, seperti kanker-kanker lainnya, penyakit ini juga belum diketahui penyebabnya secara pasti. Namun, menurut para ahli, ada beberapa faktor risiko yang dapat membuat seseorang mengalami kanker vagina, apa saja?

  1. Wanita yang berusia lebih dari 60 tahun
  2. Terinfeksi human papilloma virus (HPV)yang dapat menular melalui hubungan seks
  3. Memiliki riwayat pertumbuhan sel abnormal di vagina atau leher rahim yang bersifat ganas
  4. Memilki ibu dengan riwayat penggunaan obat hormonal diethylstilbestrol (DES) saat mengandung
  5. Merokok

Apa saja pengobatan kanker vagina yang bisa dilakukan?

Pengobatan yang dilakukan, akan disesuaikan dengan bagian vagina yang terkena kanker dan stadium kanker yang dialami masing-masing pasien. Pengobatan utama yang biasanya dilakukan untuk mengatasi penyakit ini yaitu:

  1. Terapi radiasi, menggunakan sinar radiasi untuk mematikan sel kanker.
  2. Kemoterapi, terapi yang ditujukan untuk membunuh kanker dengan cara diberikan obat kimia keras.
  3. Operasi, terkadang prosedur ini dilakukan untuk mengangkat bagian tumor padat yang ada di vagina.

Semua pengobatan tersebut, biasanya dilakukan dalam waktu yang cukup lama dan menimbulkan berbagai efek samping. Untuk mengetahui efek samping apa saja yang bisa terjadi ketika pengobatan dilakukan, sebaiknya tanyakan pada dokter Anda.

Apakah kanker vagina bisa dicegah?

Karena kanker vagina tidak diketahui penyebab pastinya, maka Anda tidak dapat mencegah kanker ini terjadi. Namun, jangan cemas dulu, Anda tetap bisa kok menurunkan risiko kanker vagina, dengan melakukan beberapa hal berikut:

  1. Terapkan pola hidup sehat. Semua penyakit kronis, sebenarnya bisa Anda kurangi risikonya dengan cara menerapkan pola hidup yang sehat, memilih makanan yang tepat serta melakukan olahraga rutin.
  2. Jaga kebersihan vagina. Bersihkan vagina secara rutin, apalagi Anda sedang dalam masa menstruasi. Vagina lebih rentan terinfeksi berbagai macam bakteri, virus, dan jamur apabila sedang masa haid. Anda juga dapat menggunakan cairan antiseptik khusus organ kewanitaan yang mengandung povidone iodine, untuk membantu mencegah infeksi seperti infeksi virus HPV. Bersihkan hanya bagian luar vagina dan bukan saluran vagina.
  3. Melakukan hubungan seks dengan aman. Untuk menghindari penularan penyakit seks menular, seperti HPV, sebaiknya Anda melakukan seks yang aman dengan menggunakan kondom.
  4. Melakukan vaksinasi HPV. Vaksin HPV sebenarnya dilakukan sejak anak berusia 12 tahun, untuk menghindari penularan HPV. Jika Anda ingin mendapatkannya, Anda hanya tinggal ke pelayanan kesehatan terdekat dan berkonsultasi pada dokter. Namun sayangnya, vaksin ini masih cukup mahal.

Source: Hellosehat.com

(nmc/zolla)

Leave a Comment